×
Pusat Kajian Produk Halal UNMA Banten memiliki aplikasi android pecarian produk yang sudah bersertifikat halal. silakkan di download Apk Android PKPH

Isra Mikraj diantara Masjid Harom dan Masjid Aqso

Isra Mikraj adalah peristiwa agung dalam sejarah Islam yang menggambarkan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, lalu naik ke Sidratul Muntaha di langit tertinggi untuk menerima perintah shalat. Konteks inspiratif dari Nabi Ibrahim AS (bapak para nabi) dan Nabi Sulaiman AS (Raja agung yang dikaitkan dengan pembangunan Masjid Al-Aqsa).

Nabi Ibrahim dan Masjidil Haram

Nabi Ibrahim AS adalah tokoh sentral dalam pembangunan Ka'bah di Masjidil Haram. Beliau bersama putranya, Nabi Ismail AS, diperintahkan Allah untuk membangun rumah ibadah pertama di muka bumi sebagai pusat tauhid. Ka'bah menjadi simbol persatuan umat Islam di seluruh dunia. Inspirasi dari Nabi Ibrahim dalam Isra Mikraj adalah pengingat tentang keimanan yang kokoh, pengorbanan, dan ketaatan kepada Allah SWT.


Nabi Sulaiman dan Masjid Al-Aqsa

Masjid Al-Aqsa, tempat singgah Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra, memiliki hubungan erat dengan Nabi Sulaiman AS.  Inspirasi dari Nabi Sulaiman dalam Isra Mikraj adalah nilai kebijaksanaan, keadilan, dan dedikasi dalam melestarikan tempat ibadah.


Koneksi Spiritual dan Keutamaan Dua Masjid

Perjalanan Isra Mikraj menghubungkan dua masjid suci ini sebagai pengingat akan pentingnya tauhid dan ibadah kepada Allah SWT. Masjidil Haram adalah pusat spiritual pertama umat Islam, sementara Masjid Al-Aqsa adalah kiblat pertama dan simbol perjuangan para nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.


Pesan Universal

Nabi Ibrahim AS dan Nabi Sulaiman AS adalah simbol dari dua aspek penting dalam perjalanan keimanan manusia: hubungan pribadi dengan Allah (tauhid) dan tanggung jawab sosial (kebijaksanaan dan keadilan). Isra Mikraj menunjukkan bagaimana Nabi Muhammad SAW, sebagai penerus para nabi untuk umat manusia.

Isra Mikraj menjadi momentum untuk merenungkan perjalanan spiritual kita, memperkuat keimanan, dan menghayati peran kita dalam menjaga amanah keagamaan dan kemanusiaan.

 

Penulis: H.S. Miharja, Ph.D


Tags :

Bagikan ke :
Bagikan ke :