×
Pusat Kajian Produk Halal UNMA Banten memiliki aplikasi android pecarian produk yang sudah bersertifikat halal. silakkan di download Apk Android PKPH

Nisfu Syaban menuju Bulan Ramadhan, dengan Saling Menghalalkan

(PKPH, Bandung)--Nisfu Syaban penghubung menuju  bulan suci Ramadhan yang penuh berkah, bulan di mana Allah membuka pintu ampunan-Nya, melimpahkan rahmat-Nya, dan membebaskan hamba-hamba-Nya dari api neraka. Sebelum memasuki bulan yang mulia ini, sudah selayaknya kita menyucikan hati, mengikhlaskan niat, dan memperbanyak ibadah agar kita termasuk orang-orang yang beruntung.

Menghalalkan dengan Saling Memaafkan

Sebelum menyambut Ramadhan, kita dianjurkan untuk menyucikan hati dari dendam, iri, dan kebencian. Allah berfirman:

إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
"Kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih." (QS. Asy-Syu'ara: 89)

Imam Al-Ghazali mengajarkan bahwa qolbun salim adalah hati yang bersih dari kotor batin. Hati yang bersih ini akan membawa ketenangan dan keberkahan dalam menjalani ibadah di bulan Ramadhan. Rasulullah ﷺ bersabda:

أَفْضَلُ الأَعْمَالِ الحُبُّ فِي اللَّهِ وَالبُغْضُ فِي اللَّهِ
"Amal yang paling utama adalah mencintai karena Allah dan membenci karena Allah." (HR. Abu Dawud)

Maka, marilah kita membuka lembaran baru dengan saling memaafkan dan merajut kembali tali ukhuwah.
Mengikhlaskan Niat dan Membersihkan Jiwa

Keikhlasan adalah ruh dari setiap amal ibadah. Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
"Sesungguhnya segala amal tergantung pada niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Para sufi mengajarkan bahwa hati adalah cermin yang harus selalu dibersihkan agar dapat memantulkan cahaya Ilahi. Ibnu Atha’illah dalam Al-Hikam berkata:
جَلَاءُ القَلْبِ مِنَ الرَّيْنِ بِذِكْرِ اللَّهِ
"Kesucian hati dari karat dosa adalah dengan berdzikir kepada Allah."

Oleh karena itu, mari kita perbanyak istighfar, dzikir, dan taubat agar hati kita bersih dan siap menerima cahaya Ramadhan.

Menguatkan Semangat Ibadah dengan Keimanan

Ramadhan adalah bulan latihan spiritual untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)

Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menjelaskan bahwa puasa tidak sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan hati dari penyakit-penyakit batin serta membersihkan jiwa agar lebih dekat kepada Allah.

Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka, mari kita tingkatkan ibadah dengan penuh keikhlasan, mendirikan shalat malam, memperbanyak tilawah Al-Qur'an, dan melatih kesabaran agar Ramadhan kita menjadi berkah.

Karenanya, kita berharap semoga Allah Ta'ala memberikan kita kesempatan untuk bertemu dengan Ramadhan dalam keadaan hati yang bersih, niat yang tulus, dan semangat ibadah yang tinggi. Kita dapat manfaatkan bulan yang mulia ini untuk memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah, dan menjadi insan yang lebih baik.

اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
"Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan." (HR. Ahmad)

Penulis: Sugandi Miharjah. PhD,  PBMA Sekretaris X, Dosen S2 UIN Bandung


Tags :

Bagikan ke :
Bagikan ke :